Kirab Muharram Ketiga Belas
Oleh: Edi Sudrajat Ahmad (Ketua Yayasan Asih Putera)
Jika diurut ke belakang, Kirab
Muharram 1445 H Asih Putera akan menjadi Kirab yang ke-13 kalinya. Kirab
Muharram pertama kali berlangsung di tahun 2009 atau 1431 H, dimana dalam dua
kesempatan Kirab Muharram absen karena diterjang pandemi. Namun jauh sebelumnya
di tahun 2003 atau 1424 H, Madrasah Ibtidaiyah Asih Putera telah memulainya
dengan kegiatan Muharram Damai. Sebentuk kegiatan yang sama namun baru sebagai
kegiatan internal madrasah. Kegiatan yang diinisiasi oleh Dedi Kuswandi ini
kemudian diubah namanya menjadi Kirab Muharram sejak kepengurusan H. Adang
Kosasih Ahmad.
Kegiatan ini bertahan hingga
sekarang dengan kekhasannya yang sudah dikenal, yakni selalu menyediakan
minimal satu grandprize berupa hadiah umroh. Bersamanya ada pula puluhan
doorprize sumbangan berbagai pihak yang punya kesamaan niyyat, ingin
menghadirkan kegembiraan dalam menyambut tahun baru hijriyah.
Kegembiraan sebagai ungkapan rasa
syukur. Bahwa jauh ke-1445 tahun yang lalu, dengan sebab hijrahnya Rasulullan
shollallohu ‘alayhi wasallam beserta para sahabatnya, Islam beranjak menjadi
benih-benih peradaban yang kelak mewarnai dan memakmurkan dunia. Maka ketika
Khalifah Umar bin Khattab rodiyallohu anhu menetapkan momen hijrah sebagai awal
penanggalan Islam, semangat hijrah itu tetap terpelihara. Setidaknya di awal
tahun ketika kita menyambut kehadiran tahun baru.
Kirab Muharram Asih Putera semoga
menjadi bagian dari “tradisi” untuk memelihara semangat berhijrah ini. Kita
tahu bahwa kehidupan yang kita jalani masing-masing memiliki garis naik
turunnya sendiri. Sejauh bahwa lintasan naiknya lebih panjang dari turunnya,
maka standar kualitas kehidupan kita boleh dikata meningkat. Ibadahnya lebih
baik, amal solehnya lebih banyak. Melalui “jalan sehat keluarga” di Kirab
Muharram Asih Putera ini, kita dapat bersama-sama memperbaharui tekad
berhijrah, bahkan pun saat jalanan kehidupan sedang menurun dan terpuruk.
Kebersamaan dalam doa dan harapan, adalah kekuatan itu sendiri.
Sejak tahun lalu, Kirab Muharram
Asih Putera digunakan pula sebagai ajang kampanye dalam menciptakan lingkungan
hidup yang lebih baik. Kita menyadari bahwa bumi adalah rumah besar kita.
Tetapi perlakuan kita kepada bumi (pertiwi) belum tentu sebagaimana layaknya
kita memelihara rumah kita pribadi. Kita memelihara rumah agar selalu terawat,
bersih, dan indah, tetapi pada saat yang sama kepada bumi kita mengotorinya
dengan sampah, bahkan mungkin setiap hari.
Setelah kampanye ”ecobrick” di
tahun lalu, Kirab Muharram Asih Putera kali ini membawa pesan agar kita
berupaya mengurangi mengotori bumi dengan sampah sejak dari rumah tangga. Yakni
dengan memilah sampah rumah tangga menjadi sampah yang dapat didaur ulang atau
disimpan dalam botol ecobrick, sampah organik yang bisa diubah menjadi pupuk
kompos, serta sampah residu yang pada akhirnya harus direlakan untuk dibawa ke
tempat penampungan sampah kota.
Persoalan sampah bukanlah
persoalan besar. Ia dapat diselesaikan di rumah tangga dengan tanpa biaya.
Persoalan baru muncul ketika mindset ini baru dimiliki oleh segelintir warga
dari sebuah kampung, segelintir masyarakat dari sebuah kota. Tugas Kirab
Muharram Asih Putera diantaranya adalah mengemban tersosialisasinya mindset
ini. Sebagaimana jalan sehat yang bersifat aksi, semoga sosialisasi ini juga
bermuara pada aksi di masing-masing keluarga. Kita ingin kualitas kehidupan
kita menjadi lebih baik, minimal dari meningkatnya standar perlakuan kita
terhadap sampah.
Para peserta Kirab akan menjalani
rute yang nyaman, melewati rerimbunan jalan, dan sedikit sekali bersinggungan
dengan kepadatan lalu lintas. Usia mulai dari belia hingga lansia, dari 3 atau
4 (?) generasi dapat dengan tenang bercengkrama menikmati kebersamaan selama
perjalanan. Nuansa Cimahi sebagai “Kota Hijau” (baca: Kota Tentara) akan
terlihat dari bangunan tua, bangunan bersejarah, serta bangunan baru yang
ikonik yang akan dilewati sepanjang jalan.
Saat melewati rerimbunan pohon
akan terasa betapa bermaknanya pohon bagi keberlangsungan hidup dan daya dukung
bumi terhadap kehidupan. Bukan hanya menyediakan oksigen, pangan, sandang, dan
papan, pohon juga menjaga ketersediaan air tanah. Menakjubkan bahwa Rasulullan
shollallohu ‘alayhi wasallam pernah bersabda: “Tidaklah seorang muslim menanam
tanaman lalu tanaman itu dimakan manusia, binatang, ataupun burung melainkan
tanaman itu menjadi sedekah baginya sampai hari kiamat.” (HR. Muslim).
“Satu Keluarga, Satu Pohon,
Hijaukan Bumi” yang menjadi aksi dan tema Kirab Muharram tahun ini
mudah-mudahan menjadi jalan sedekah keluarga sampai hari kiamat.
Sampai bertemu pada Rabu, 1
Muharram 1445 di Lapang Rajawali Cimahi. Penjabat Wali Kota Cimahi, Bapak
Dikdik Suratno Nugrahawan S.Si., M.M. insyaa Allah juga akan hadir bersama
kita. Selamat Tahun Baru 1445 Hijriah. Selamat berhijrah. Hanya kepada
Allah-lah kita bertawakkal.
Cimahi, 17 Juli 2023
Catatan:
Kegembiraan konon bersifat
menular. Menyaksikan para pemenang undian umroh atau doorprize lainnya yang
jumlahnya puluhan, tentu sebuah kegembiraan tersendiri.
Bagi siswa Asih Putera kegiatan
ini menjadi bagian dari MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) yang wajib
diikuti dengan mengajak serta keluarganya. Jadilah ia ajang family gathering,
sebuah kegiatan yang dapat menguatkan ikatan (bonding) keluarga.
Kabar gembiranya adalah, kami
juga mendapat pesan bahwa beberapa sekolah mitra juga mewajibkan hal yang sama
kepada civitas academicanya